Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Rabu, 27 Januari 2021

KEMBANG TITIPAN 1 - 16

Cerita Bersambung
Karya : Tien Kumalasari

* Kembang Titipan #1- Timan menyibakkan kerumunan tamu-tamu yang datang dari Sarangan. Ada satu bis penuh yang  datang, bersama rombongan pak lurah Mardi. Ini pestanya Bayu dan Lastri. Pernikahan yang diwarnai oleh gempita bahagia, yang melalui liku peritiwa yang sangat rumit dan panjang dan semula susah dijalani.
* Kembang Titipan #2- mBak Kliwon yang juga mendengar bergegas keluar. Wajahnya berseri begitu melihat siapa yang datang.
"Sri.. tuh ada tamu.. kamu malah bengong disitu?" tegur mbah Kliwon.

* Kembang Titipan #3- Sri meronta, pegangan ayahnya terlepas, karena Darmin sedang menatap mobil yang baru datang. Seorang laki-laki dengan masih berseragam warna khaki.. turun dari dalam mobil. Pak lurah Mardi.

* Kembang Titipan #4- Darmin menoleh kearah wanita itu. Ia merasa tak pernah melihatnya. Kemarahannya memuncak karena ada perempuan berani menentangnya.
"Kamu tidak usah ikut campur. Ini urusanku."

* Kembang Titipan #5- "Bapaaak..." teriak Sri, namun Darmin tak mau menoleh, dengan langkah gontai dia langsung masuk dan menghilang dibalik pintu.
Sri terisak. Timan memegang pundaknya.
"Sri, sabar ya Sri..."

* Kembang Titipan #6- Darmin terkejut, tak mengira semarah itu Basuki mendengar perkataannya.
"Tapi tuan.."
"Tidak ada tapi-tapi, kamu sudah janji, dan kamu harus menepai. Ingat itu. Dan ingat juga, aku bisa melakukan apa saja. Sayangi nyawa tuamu." kata Basuki sambil berdiri lalu melangkah keluar dan tak perduli pada Darmin yang duduk melongo. Tapi tiba-tiba Basuki kembali.

* Kembang Titipan #7- Timan terus menjalankan mobilnya dengan bingung.
"Ada apa Sri? Itu mobil pak lurah sudah sampai disana, pasti kita ditungguin."
"Jangan mas, aku takut."
"Kenapaa? Sri.. jangan membuat aku  bingung. Ada apa?"
"Ada Basuki disana."

* Kembang Titipan #8- Sri membuka matanya, menatap seseorang yang mendekatinya.  seorang laki-laki dengan pakaian yang mirip seragam restoran, atau entahlah, menurut Sri itu seperti tidak wajar, membawa nampan masuk sambil membungkuk kearahnya, lalu meletakkan dua gelas minuman.

* Kembang Titipan #9- Air masih mengucur deras, rintih dan tangisnya terhenti, berganti rasa was-was akan bahaya yang mengancamnya.Ia menoleh kekiri kanan, dan mencoba mencari sesuatu yang barangkalibisa dipergunakan untuk membela diri. Tapi tak ada apapun disana, ada sikat dengan gagang yang tak begitu panjang, disudut yang tersembunyi.

* Kembang Titipan #10- Mery berdebar, harusnya air dalam gelas itu diminum dulu, tapi ternyata malah ada telephone, dan Basuki sepertinya marah-marah.
"Iya aku tau, mengapa tidak kamu tanya siapa mereka, dan apa maksudnya? Apa? Dia bilang temanku? Aku nggak punya teman.

* Kembang Titipan #11- Sekarang Basuki benar-benar membanting ponselnya. Hancur berkeping-keping. Pelayan yang melihatnya bergegas pergi, takut kalau ia juga bernasib seperti ponsel itu.
Basuki bergegas kekamar, mencari ponselnya yang lain. Ternyata dia masih butuh berkomunikasi.

* Kembang Titipan #12- Laki-laki asing itu kemudian berdiri setelah meneguk habis air didalam gelas yang disuguhkan mbah Kliwon.
"Lho nak, mau kemana ?"
"Mau melanjutkan perjalanan kek."

* Kembang Titipan #13- "Apa katanya ?"
"Kita harus menunggu."
"Menunggu apa?"
"Jelas kita tak bisa bekerja sendiri, tadi aku bermaksud mencari orang yang mau membantu, minimal yang punya mobil.. Tapi ternyata juragan mau datang kemari."

* Kembang Titipan #14- Hari mulai remang ketika Sri bersama Mery mengikuti Timan. Namun tiba-tiba Sri merasa sangat pusing . Kepalanya berdenyut dan tubuhnya merasa lemas. Tempaan peristiwa yang bertubi-tubi membuatnya tumbang, Ia terkulai lemas, dipundak Mery.

* Kembang Titipan #15- Sri berdebar, apakah kakeknya ada didalam mobil itu?
"Benarkah mbak Mery, itu mobilnya Basuki ?" tanya Timan.
"Benar, saya yakin. Plaat nomornya diganti, tapi saya tak bisa melupakan stiker yang ada di kaca belakang. Itu punya Basuki," kata Mery bersemangat.

* Kembang Titipan #16- Timan melangkah dengan hati-hati, agar langkahnya tak menimbulkan bunyi. Siapa yang duduk diteras dan menyalakan lampu ya?
Perlahan Timan naik keteras, lalu menepuk jidatnya sambil tertawa.
"Ya ampuun, Lastri sama bu lurah?"

--- oo ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar secara santun dan simpel

POSTING POPULER