Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Tampilkan postingan dengan label cerbung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerbung. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Juni 2022

Cinta Dua Benua #2

Cerita Bersambung
Jilid #1
 
JENGKOL OH JENGKOL

"Micha, Ayah ke pasar dulu yah." sahut sebuah suara alto nan syahdu dari depan kamarku.
"Gak mau Micha anterin aja perginya, Ayah?" tanyaku, sambil mengucek mata perlahan.
"Gak perlu, nak. Kamu kan semalam pulang larut dari galeri, jadi mending istirahat aja. Ayah masih kuat kok kalo cuma nyetir sampai ke pasar."
"Yaudah kalo gitu, Ayah. Hati-hati di jalan. Ada apa-apa langsung telepon Micha aja."
"Iya, nak. Ayah berangkat dulu ya..."

Begitulah suasana rumahku di setiap paginya. Ada saja aktifitas yang akan Ayah lakukan diluar pekerjaannya di klinik sebuah sekolah internasional di Jeddah.
Entah itu ke pasar, memasak, mencuci sampai bersih-bersih rumah pun beliau lakukan. Ingin membantu, tapi yang ada aku hanya mendapat omelan Ayah.
Alasannya, tanganku tidak boleh sampai lecet atau terluka karena pekerjaanku sebagai seorang pelukis.
Pernah berdebat, tapi sudah tentu Ayah yang selalu jadi pemenangnya.

Rabu, 29 Juni 2022

Cinta Dua Benua #1

Cerita Bersambung
Oleh : Safarina N. Ente

SURAT PELIPUR LARA
“Ayah sedang apa?” tegurku, ketika melihat beliau duduk bersimpuh di sudut ruangan, sambil memegang sebuah kotak biru usang.
“Ayah hanya tiba-tiba teringat kenangan lama, sayang. Maaf jika sudah membangunkanmu.” jawab Ayah sambil mengumpulkan amplop yang berserakan.
“Tidak apa-apa, Ayah. Aku cuma kaget saja mendengar suara benda jatuh. Aku pikir itu Ayah.” balasku sambil membantunya mengumpulkan amplop.

Sempat terbaca olehku alamat yang tertera di sampulnya. Asing. Bahkan sangat jauh dari sini.
Kenangan apa sebenarnya yang di ingat Ayah?
Mengapa surat-surat ini disimpan sangat rapi oleh Ayah?
Dan siapa sebenarnya orang yang mengirimkan surat-surat ini?

Selasa, 28 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #24

Cerita Bersambung

Baskoro menghentikan langkahnya, begitu mendengar teriakan Risma sambil menuding kearahnya. Dia masih menoleh kekiri dan kekanan, lalu kebelakang, berharap ada orang lain yang diteriaki kakaknya. Tapi tak ada siapa-siapa, dia masuk sendirian, dan tak ada yang mengikutinya.
Ika yang sudah tahu permasalahannya segera mendekati Risma, menurunkan tangannya yang masih mengarahkan telunjuknya kearah Baskoro.

“mBak Risma, itu bukan hantu..’
“Kalau orang sudah mati, kemudian muncul lagi, bukankah itu hantu?”
“Dia mas Baskoro. Belum pernah mati mbak.”
“Ika, mengapa kamu bisa dengan mudah dibohongi olehnya?” kata Risma berbisik.
“Masak sih mbak, dia berbohong? Saya justru heran, mengapa mbak Risma bisa tidak mengenali adik sendiri?”
“Tapi dia itu hantu.”

Senin, 27 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #23

Cerita Berambung

Ika tertegun, didepan teras, Leo berdiri dengan senyum mengembang, mengenakan pakaian biru muda bergaris-garis dan sangat manis. Ika ingat, itu pakaian yang diberikan Dian untuk pak tua. Benarkah pak tua telah menjualnya dan kebetulan Leo lagi yang membelinya?

“Dian.. mengapa berdiri disitu? Mana cium tangan untuk om Leo?” sapa Leo justru kepada Dian.

Dian seperti baru tersadar dari pingsannya. Ia bergegas menghampiri Leo, lalu mencium tangannya.
Leo mengacak rambut Dian lembut.

“Pak tua menjualnya lagi?” tanya Dian kepada Leo yang masih saja tersenyum-senyum.

Leo menggelengkan kepalanya.

Minggu, 26 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #22

Cerita Bersambung

“Iih.. mas Diaaan.. jangan dibuka-buka lagiii… bauuu…” teriak Dina sambil menutup mulut dan hidungnya.
“Ada apalk sih, kok ribut?” Rina menoleh kebelakang, belum tahu apa yang diributkan.
“Ini bu, ada baju bauuuu..” Dina masih berteriak.
“Baju apa sih mas?” Rina menatap suaminya yang masih saja menyetir tanpa mengatakan sesuatu.

Leo bingung antara harus berterus terang atau berbohong lagi. Tapi bohong yang bagaimana yang bisa dia katakan sekarang? Apalagi ketika mendengar Dian berteriak mengatakan bahwa dia mengenali baju itu.

“Aku tidak bohong, ini baju pak tua,” Dian mengulangnya.
“Pak Tua siapa sih Dian ?” tanya Rina penasaran.
“Itu bu.. pak tua yang setiap hari Dian bawakan makanan.”

Sabtu, 25 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #21

Cerita Bersambung

Leo turun dari mobil setelah memarkir mobilnya langsung memasuki garasi. Ia turun dan mendapati isterinya sedang duduk di teras bersama Dina. Leo menahan amarahnya, dan menyuruh Dina masuk kedalam.

“Dina main di kamar dulu ya, bapak mau bicara sama ibu.”
“Bapak membawa nasi seperti tadi siang?”
“Tidak ketemu nak, ayo kedalam dulu.”
“Apa topi besar itu sudah dibawa pemiliknya?” Dina masih cerewet dengan pertanyaannya.
“Sudah bapak buang… eh.. bukan.. sudah diserahkan ke pemiliknya.”

Dina berlari-lari masuk kedalam, Leo menarik tangan isterinya, diajaknya masuk kedalam kamar.

“Ada apa sih mas, aduh.. mas mencengkeram tangan aku, sakit tahu,” kata Rina sambil berusaha melepaskan diri. Tapi Leo tak ingin melepaskannya. Rina berdebar melihat sikap suaminya. Seribu pertanyaan memenuhi benaknya. Ia juga melihat mata suaminya memerah menahan marah ketika menutupkan pintu kamar.

Jumat, 24 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #20

Cerita Bersambung

Begitu sampai dirumah, Leo mendapati rumahnya kosong. Ia menelpon isterinya, tapi tidak diangkat. Leo baru ingat bahwa kemarin Rina memintanya agar pulang agak sore karena Rina harus memeriksakan kandungannya. Sementara sekarang sudah hampit maghrib.

Leo menepuk jidatnya, karena setiap sore lebih suka nongkrong di taman untuk meratapi dan menyesali kesalahan yang telah diperbuatnya dimasa lalu.

Sudah sebulan lebih dia mengabaikan keluarganya. Demi bertemu Dian, apapun dilakukannya, tapi itu tak membuatnya bisa melupakan semuanuya. Segalanya terasa gelap, dan terkadang ia juga kehilangan akal sehatnya.

Sore tadi dia bertemu seorang tukang roti, dan ia mengeluarkan semua yang membebaninya. Ia tak bisa mengatakannya kepada siapapun juga, tapi kepada seseorang yang tidak dikenal sebelumnya, ia dengan lancar bisa mengatakannya. Memang ia merasa sedikit lega. Dadanya juga terasa lebih longgar. Ia pulang kerumah dengan perasaan nyaman. Tapi ia kecewa ketika menemukan rumahnya kosong.

Kamis, 23 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #19

Cerita Bersambung

Ika menatap tamunya dengan bingung. Air mata Risma sudah menetes, membasahi sepanjang pipinya.

“Apakah.. apakah.. mas Baskoro mengatakan bahwa dia akan datang kemari?” tanya Ika sedikit gugup.
“Tidak mbak Ika. Baskoro pergi dari rumah, kami mengira dia ada disini,” kata Broto.

Ika masih menatap tak mengerti. Tampaknya ada sesuatu yang luar biasa sehingga Risma sampai menitikkan air mata.

“mBak Ika..” kata Risma.
“Panggil saya Ika saja mbak, atau Yanti, itu lebih enak, mbak Risma kan lebih tua dari saya.”
“Baiklah, Ika. Apakah kamu tahu, bahwa Baskoro jatuh cinta sama kamu?”

Ika tertegun. Nggak enak rasanya ketika tiba-tiba kakaknya Baskoro menanyakan itu. Apa Baskoro sudah berterus terang sama kakaknya, lalu kakaknya melarang, kemudian dia pergi dari rumah?”

Rabu, 22 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #18

Cerita Bersambung

Ika masih menatap wajah Baskoro ketika Baskoro berdiri dari tempat duduknya.

“Aku mau pulang dulu, tapi nanti aku pasti kembali, kata Baskoro.
“Apakah ada sesuatu yang membuat mas marah?” tanya Ika khawatir.

Mendengar pertanyaan lembut itu seketika wajah marahnya memudar. Seperti bara yang tersiram air surgawi. Lalu senyumnya merekah. Aduhai, Ika benci kepada perasaannya sendiri. Ia memalingkan muka kearah halaman untuk membuat perasaannya merasa lebih tenang. Ada rasa syukur ketika ia tak sempat memberikan jawaban, lalu Baskoro buru-buru mau pergi. Tapi ketika ia melihat kearah halaman itu, sebuah nobil berhenti didepan pagar.

Ika berdebar, karena mengenali mobil itu adalah mobil Broto. Lalu dia teringat telpon bu Kartiman kemarin, yang mengatakan akan datang menjenguknya ditempat baru, setelah lama dia berada disana.

Selasa, 21 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #17

Cerita bersambung

“Rin.. kamu masih disitu?”
"Oh.. eh.. masih mbak.. Gimana ?”
“Kamu itu lho, ayo ceritain tentang si tukang sayur itu dong. Kamu tadi sepertinya mau ngomong, kok sepertinya ragu sih Rin?”
“Iya.. ini mbak.. aduh.. nggak jadi deh, takut salah.”
“Apa maksudmu Rin? Kalau sekedar cerita saja mana bisa salah.”
“Itu mbak.. ceritanya panjang. Besok saja kalau ketemu ya?”
“Rin, ketemunya kan masih lama. Aku baru akan pulang Minggu depan. Bagaimana kalau sekarang saja?”
“Nggak enak ngomong di telpon begini mbak, pasti nggak jelas.”
“Soalnya aku ingin segera tahu, kok Baskoro bisa tergila-gila, seperti apa sebenarnya dia? Aku pernah melihatnya sama anaknya ketika di acara pengajian itu. Memang sih dia cantik. Tapi aku kan harus tahu seperti apa dia itu. Nggak suka aku sama sifat Baskoro yang terkesan terburu-buru. Kenalnya belum lama kan?”
“Ya belum mbak, waktu aku sakit itu. Aku juga heran Baskoro begitu cepat jatuh cinta.”

Senin, 20 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #16

Cerita bersambung

Rina terkejut. Bagaiamanapun ia tak ingin membuka aib suaminya.

“Benarkah?”
“Aaah, kamu ada-ada saja. Sudah, kamu cuci tangan dulu sana. Bau, tahu !”
“Biarin, aku masih belum selesai. Kamu mau nyamperin Dian kan?”
“Mas Diaaan… mas Diaaan..” suara Dina keras sekali.
“Oh, ada bu Rina, ada Dina..” kata Dian yang baru saja keluar dari rumah.
“Mas Dian, ayo jalan-jalan..” kata Dina.
“Jalan-jalan kemana? Aku mau bantuin ibu,” jawab Dian.
“Dian, kamu ikut saja, biar aku yang bantuin ibu,” sela Baskoro.
“Dian, Dina ingin mengajak kamu jalan-jalan. Itu om Leo sudah menunggu,” kata Rina.
“Tapi saya belum bilang sama ibu,” kata Dian ragu.
“Aku nanti yang bilang sama ibu. Buruan kalau mau dandan,” kata Baskoro lagi

Minggu, 19 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #15

Cerita bersambung

Ketika Ika hampir keluar dari halaman sekolah, tiba-tiba Dian berlari-lari mendekat sambil berteriak memanggil ibunya. Ika berhenti menunggu.

“Ada apa?”
“Ibu, tadi om Leo kesini.”
“Kamu ketemu dia?”
“Hanya melihat dari jauh, ketika Dian mau mendekat, dia sudah pergi.”
“Oh, ya sudah, tidak apa-apa.”
“Ibu tadi mengapa datang ke sekolah?”
“Mm.. tidak apa-apa.. sekarang ibu pulang ya?”
“Ya bu.”
“Hati-hati nanti kalau pulang ya,” pesan Ika sebelum pergi.

Ika menahan kekesalan hatinya, tak ingin Dian melihat kemarahannya. Ika langsung ke rumah Leo. Ia harus menegurnya karena kelancangan yang dilakukannya. Tapi ketika sampai dirumah itu, dilihatnya rumahnya tertutup rapat.

Sabtu, 18 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #14

Cerita bersambung

“Mereka berdua?” tanya Leo.
“Kok bisa datang berdua?” Leo mengangkat pundaknya.

Lalu dilihatnya Ika sudah keluar. Rupanya dia sudah mandi dan berganti baju yang lebih bersih.

“Bu Rina, bagaimana keadaannya sekarang? Sudah lebih baik kan?” tanya Ika sambil duduk didepan tamu-tamunya.
“Sudah mbak Yanti.. hanya kadang-kadang saja merasa mual. Ini tadi mas Leo mengajak ke rumah ibu, karena sudah janji sama Dina.”
“Ooh, iya, Dian juga sudah bilang. Mereka itu kompak sekali.”
“Mana sekarang dia ?” tanya Leo.
“Paling sudah lari kedalam, bicara tentang cerita di buku bacaan mereka,” kata Rina.
“Iya bu, benar, lagi ngobrol tentang sebuah dongeng yang baru dibaca tampaknya.”

Tapi tiba-tiba Dian keluar sambil membawa nampan berisi tiga cangkir teh hangat, Dina mengikuti dibelakangnya.

Jumat, 17 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #13

Cerita bewrsambung

Ika berdebar, ia berharap Leo datang bersama Rina, ternyata tidak. Leo turun sendiri, dan Dian sudah sampai didepannya, menatapnya heran. Tentu saja karena Dian mengira yang datang adalah Broto. Dian sudah mengenal Leo, karena pernah bertemu ketika bersama Dina. Waktu itu Leo bersikap biasa-biasa saja, kalau tak mau disebut acuh terhadapnya. Karenanya ia terkejut ketika tiba-tiba Leo mengacak rambutnya, dan tersenyum sangat manis.

“Dian, apa kabar?”
Dian menyalami lalu mencium tangan Leo. Ingin sekali Leo memeluknya, tapi dilihatnya Ika menatapnya tajam. Leo menahan keinginannya, lalu melangkah mendekati Ika.

“IKa…”

Leo mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tapi Ika menyambutnya hanya dengan mengatupkan kedua belah telapak tangannya.

Kamis, 16 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #12

Cerita bersambung

Ketika Rina menggandeng tangannya memasuki koridor Rumah Sakit, telapak tangan Ika berkeringat. Tak pernah dibayangkan ia harus bertemu Leo, lalu sekarang harus bicara.

“Ya Tuhan, kuatkanlah aku, berikan yang terbaik untuk hidupku,” bisiknya dalam hati.
“mBak Yanti, apa yang mbak Yanti takutkan?” tanya Rina ketika menyadari bahwa Ika tampak gemetar dan telapak tangannya berkeringat.
“Entahlah,” kata Ika sambil meremas tangan Rina yang menggenggamnya.
“Jangan takut. Yang mbak Yanti lakukan adalah sebuah kebaikan. Apa yang mbak Yanti takutkan?”

Benarkah Ika takut? Mungkin bukan perasaan takut. Ada rasa bercampur aduk dalam hatinya. Menemui laki-laki yang pernah dicintainya, lalu mengatakan bahwa dulu dia meninggalkan benih dirahimnya. Aduhai. Lalu teringat kembali ucapannya ketika itu.

Rabu, 15 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #11

Cerita bersambung

Ika bergegas mendekat dan berusaha membangunkan Rina, sementara Dian berlari kearah mobil yang menunggu sambil berteriak-teriak.

“Oom.. om.. itu.. itu.. bu Rina pingsan..”

Baskoro melompat turun dan berlari kearah dimana Ika sedang berusaha mengangkat Rina.

“Rina.. Rina…”
“Mas, tolong diangkat kerumah dulu, mari saya bantu..”

Tapi Baskoro dengan sekali angkat sudah berhasil mengangkat tubuh Rina, lalu dibawanya masuk kerumah Ika. Lalu dibaringkan diatas sofa sederhana yang ada disana. Dian lari mengambilkan bantal kemudian diletakkan dibawah kepala Rina.
Ika sibuk menggosok-gosok tangan Rina, dan menciumkan bau minyak angin ke hidungnya.
Baskoro memandangnya bingung.

Selasa, 14 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #10

Cerita bersambung

Bayang-bayang gelap itu kembali melintas didalam benaknya. Malam yang kelam, yang membuatnya meraba-raba dalam nyeri yang menyiksa. Lalu tak ada tempat untuk bergayut, lalu tenggelam dalam kubangan luka yang berdarah-darah. Nyilu hati bagai dirajang selaksa pisau, tertatih dan terhuyung, jatuh bangun terhempas diatas jalanan berbatu.
Aduhai, jerit melengking yang menapak langit, siapa yang mendengarnya? Jiwa terkulai lemas tanpa daya, siapa yang menuntunnya?

“Ya Alloh sesembahanku.. mana jalan terbaik untuk hidupku?”

Dan uluran tangan itu menuntunnya sehingga dia kuat menjalani hidupnya yang berliku, membesarkan anak seorang diri.

“Alloh Maha Besar, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tanpa Dia, apalah aku ini,” bisik Ika dalam isak yang tertahan.

Senin, 13 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #9

Cerita bersambung

Ika masih terpaku beberapa sa’at lamanya. Kata-kata serius yang diucapkan Broto sampai dua kali sangat membuatnya terkejut. Ke Jakarta? Ika tak pernah mimpi. Kalau dia menyanggupinya, lalu akan tinggal dimana, lalu bekerja sebagai apa, dan mengapa juga harus Broto yang mengajaknya? Tidak, Broto bukan siapa-siapanya.

“mBak Ika..” Broto menyapanya lagi, karena Ika diam.
“Oh.. eh.. iya.. ya mas..”
“mBak Ika melamun ya? Kaget mendengar ajakan saya?”
“Iy..iya sih.. kaaget..”
“Kok seperti ketakutan begitu? Saya hanya menawarkan kalau mau, saya akan senang sekali. Kalau tidak mau.. ya.. mungkin mbak Ika perlu memikirkan beberapa waktu lagi, barangkali saya seperti tergesa-gesa mengatakannya.”
“Iya.. benar..”
“Saya minta ma’af, bukan maksud saya membuat kaget.. saya hanya menawarkan, barangkali Dian suka, dan mbak Ika juga berkenan.”

Minggu, 12 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #8

Cerita Bersambung

Rina terus berteriak sambil lari keluar.

“Diaaan… Diaan..”

Dian berhenti melangkah. Ia menoleh dan tersenyum lebar. Matanya mencari-cari

“Bu Rina, mana Dina ?”
“Dina ada dirumah neneknya. Kamu sama siapa?”
“Sendiri, disuruh ibu beli cat.”
“Beli cat ? Kamu bisa beli cat?”
“Kemarin sudah beli sama ibu, masih kurang, jadi saya disuruh beli lagi.”
“Kamu sekarang tinggal dimana ?”
“Dekat, masuk gang situ, jadi saya jalan kaki saja.”
“Boleh aku ikut ke rumah kamu?”

Sabtu, 11 Juni 2022

Jangan Bawa Cintaku #7

Cerita bersambung

Rina benar-benar terpana. Ia merasa seperti sedang bermimpi. Tukang sayur cantik itu, pacar suaminya? Atau bekas pacar? Atau masih pacaran? Pikiran Rina benar-benar kacau. Ditatapnya wajah suaminya yang suram tertutup mendung, sedangkan matanya seperti menahan marah. Huh, marah sama siapa? Karena isterinya tak tahu nomor ponsel si tukang sayur? Salah siapa? Tapi bukan itu permasalahannya. Si tukang sayur itu bekas pacar atau masih pacar suaminya, itu sangat menyakitinya.

“Jadi kamu tidak punya?” masih tanpa perasaan Leo mendesak isterinya.
Rina membalikkan tubuhnya, melangkah keluar. Ia melihat taksi yang dipanggilnya sudah berhenti didepan gerbang.
“Rina !!”

Rina sudah lenyap bersama taksi yang baru saja datang.

“Bapaaak, ini minuman bapak,” Dina berteriak sambil membawa segelas air putih.

Leo masuk kedalam rumah. Dengan kesal diterimanya gelas dari tangan kecil Dina.

“Ini air putih ?”

POSTING POPULER