Cerita pendek
Oleh : Nadjib Kartapati Z.
Steven ngomel lagi ketika mobil yang kukendarai mulai tercaplok deretan panjang kemacetan.
“Macet lagi! Macet lagi!” gerutunya dengan bahasa Indonesia yang kagok.
“Di depan itu traffic-light, Stev, Sayang!”
“Saya tahu, Mira, tapi masih cukup jauh dari sini, ‘kan?”
Steven benar. Kemacetan sudah menimpa kami meskipun lampu merah masih nun di depan sana. Bagiku ini bukan sebuah keanehan. Tapi lain bagi Steven yang baru sebulan tinggal di Indonesia. Steven yang duduk di sampingku ini tampak gelisah. Dia menarik napas panjang dengan wajah sengsara.
“Seharusnya lalu-lintas di Jakarta ini diatur secara profesional,” ucap Steven di ujung kejengkelannya.
“Apa kamu mau bilang bahwa pengaturan di sini tidak profesional?”
Izin Penerbitan
PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN
Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Langganan:
Postingan (Atom)
POSTING POPULER
-
Cerita Bersambung Karya : Tien Kumalasari * Setangkai Mawar Buat Ibu #01 - Aryo turun dari mobilnya, menyeberang jalan dengan tergesa-...
-
Cerita bersambung Karya : Tien Kumalasari * Dalam Bening Matamu #1- Adhitama sedang meneliti penawaran kerja sama dari sebuah perusa...
-
Cerita Bersambung Karya : Tien Kumalasari * Kembang Titipan #1- Timan menyibakkan kerumunan tamu-tamu yang datang dari Sarangan. Ada s...
-
Cerita Bersambung Oleh : Tien Kumalasari Sebuah kisah cinta sepasang kekasih yang tak sampai dipelaminan, karena tidak direstui oleh ayah...
-
Cerita bersambung Karya : Tien Kumalasari Maruti sedang mengelap piring2 untuk ditata dimeja makan, ketika Dita tiba2 datang dan bersen...