Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Rabu, 07 April 2021

SEKEPING CINTA MENUNGGU PURNAMA 1 - 30

Cerita Bersambung
Oleh : Tien Kumalasari

Sebuah kisah cinta sepasang kekasih yang tak sampai dipelaminan, karena tidak direstui oleh ayah si perempuan. Namun kondisinya menjadi runyam ketika mereka terlanjur bertindak terlalu jauh dalam berhubungan, hingga yang kekasih hamil diluar nikah. Payahnya, sang lelaki tidak tahu kalau kekasihnya menjadi hamil.

Sang ayah yang kalap, menghardik lelaki yang sebenarnya bertanggung jawab itu. dan sejak itu putuslah mereka dengan memendam cinta masing-masing. Untuk menutupi aib anaknya, ayah kemudian menjodohkannya dengan anak kawan lamanya, dengan iming-iming diberi kekayaan yang cukup banyak.
Akan tetapi kisah mereka menjadi runyam karena tidak ada keterbukaan atas aib itu.

Dikemas dalam 30 jilid, dan setiap jilid merupakan penggabungan 2 episode, agar pembaca tidak terlalu lama menunggunya.
---selamat menikmati---

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #1- Udara mendung sejak siang itu, tapi Putri tetap berkemas untuk berangkat latihan menari. Maklumlah, bukan hanya latihan itu yang membuatnya bersemangat, tapi pasangan menarinya yang sudah beberapa bulan ini mengisi hatinya. Teguh bukan sekedar teman beradu dalam tarian.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #2- Teguh terkejut.
"Apa?"
"Iya, bu Marsih bilang begitu, tanya aja kalau nggak percaya."
"Enak saja ngomongin perjodohan," kata Teguh kesal.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #3- Pak Sarno memacu mobilnya menuju rumah majikannya. Disepanjang perjalanan pak Broto mengomel tak henti2nya.
"Bocah tak tau diuntung. Bisa saja membohongi orang tua hanya karena laki2 tak berguna itu."

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #4- Simbok langsung memasuki kamar mandi karena memang tidak terkunci. Dilihatnya Putri menundukkan kepala sambil memuntahkan semua isi perutnya. Simbok memijit mijit tengkuk Putri agar Putri merasa lega dan tuntas memuntahkannya.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #5- Siang itu di kantor pak Broto ada tamu. Seorang laki2 setengah baya, berambut putih, bertubuh sedikit pendek, berwajah kepucatan. Ia duduk dikursi dihadapan pak Broto, memandangi tulisan diatas meja. R.Subroto-Direktur. Ia adalah pak Sapto.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #6- Siang itu pak Broto dan bu Broto duduk2 diteras. Dirumah itu hanya tinggal mereka berdua karena simbok mengikuti Putri yang diboyong ke Jakarta untuk mengikuti suaminya. Putri yang minta agar simbok menemaninya. Seminggu lalu Putri menikah di Jakarta.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #7- Putri tertegun. Begitu cepatnya Teguh mendapatkan calon isteri. Ada perih teriris dihati Putri. Bagaimanapun cinta itu masih mengendap dihatinya. Tak mungkin bisa hilang begitu saja. Dan mendengar bahwa Teguh memiliki calon isteri? Aduhai sakitnya.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #8- Galang menatap wajah Putri, meresapi titik demi titik air ata yang bergulir dipipinya yang lembut. Apa sebenarnya arti tangisan itu? Sementara kalaupun pantas, Galang juga ingin menitikkan air mata.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #9- Bergegas Putri dan Galang  mendekati simbok.
"Ada apa to mbok?" tanya mereka hampir bersamaan.
"Lihat den.. ada sepasang gelang berlian di tumpukan pakaian pak Galang," kata simbok sambil mengacungkan dua buah gelang kearah mereka.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #10- "Operasi?" hampir bersamaan Galang dan Putri terpekik lirih.
"Ya, itu yang terbaik. Jangan takut, banyak yang mengalaminya. Tidak apa2.." hibur dokter itu.
Melangkah keluar dari ruangan dokter itu wajah Putri tampak pucat.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #11- Seisi rumah panik, Putri tak sadarkan diri. Tak lama kemudian sirene mobil ambulan bergaung memecah kesunyian malam. Galang terus mendekap kepala Putri dan terus memanggil manggil namanya.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #12- Putri menimang benda kecil bercahaya yang diberikan Widi. Ada secarik kertas kecil bertuliskan SELAMAT BUAT PUTRI ATAS KELAHIRAN PUTRA PERTAMA.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #13- "Galang, aku senang akhirnya kamu mau menerima undanganku untuk bekerja disini," kata Widi begitu Galang menemuinya dikantor.
"Katamu ada yang dari Solo juga baru bekerja disini, siapa dia?"
"Ada, dua orang tapi belum datang, mungkin minggu depan....

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #14- Sesa'at Galang terdiam, wajahnya muram.
"Kenapa Galang? Kamu nggak suka?"
"Kalau aku nggak suka apakah perintah itu bisa dibatalkan?"
"Galang, perintah dari pimpinan mana bisa dibatalkan? Dengar, kalau kita berhasil, posisimu bisa lebih bagus. Dan dengan demikian penghasilan kamu juga akan jauh lebih bagus."

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #15- Galang senang karena Raharjo menyanggupi membawa mobilnya kerumah.
"Tapi nanti kamu harus ketemu isteriku ya, supaya bisa kenal, bukan hanya sama aku, tapi juga sama isteriku, ya Jo."

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #16- Galang mencoba lagi dan mencobanya lagi, tapi rupanya Putri mematikan ponselnya. Galang yakin Putri kesal mendengar suara Widi dikamarnya. Dan Galang khawatir, kalau-kalau Putri mengira dirinya tidur sekamar.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #17- Galang melompat dari atas tempat tidur, membetulkan letak bajunya yang awut2an, lalu melangkah maju dan menampar wajah Widi sekeras kerasnya.
"Aauuww.." jerit Widi kesakitan, sambil memegangi pipinya yang memerah.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #18- Galang sudah sampai di kantornya. Widi belum tampak ada dimejanya. Barangkali baru hari ini dia berangkat dari Medan, Galang tak ingin bertanya pada siapapun, dan juga tak ingin tau. Ia sibuk mengerjakan apa yang menjadi tugasnya, sampai sa'at istirahat tiba.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #19- Widi berjalan lunglai keruangannya. Ia tak mengira pak Haris akan memriksa keuangannya hari itu.Dan Widi juga tak mengira bahwa pak Haris akan semarah itu. Begitu masuk keruangannya dilihatnya Galang masih bersandar pada kursi kerjanya, matanya terpejam.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #20- Galang merasa kesal, ia ingin merebutnya dari Widi. Entah mengapa sikap itu justru membuat Widi curiga.Galang merasa takut kehilangan botol itu, karenanya sangat khawatir kalau Wdi membuangnya. Namun sikapnya membuat Widi bertanya-tanya.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #21- Widi terkejut, ia tak menyangka pak Haris akan melakukan hal sejauh itu. Memeriksakan keperawanan? Gemetar seluruh tubuhnya.
"Galang, aku sudah mendengar semua penjelasan dari kamu, dan aku bisa menerimanya. Baiklah, apa yang akan aku lakukan selanjutnya akan aku pikirkan. Sekarang kamu boleh kembali ke ruangan kamu." kata pak Haris kepada Galang.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #22- Hari itu bu Broto merasa senang sekali. Baru saja Putri mengiriminya video Adhitama, yang sedang bergerak gerak dan berusaha untuk tengkurap.. sambil berceloteh lucu. Rasa rindunya kepada cucunya tak tertahankan lagi. Diputarnya ber ulang-ulang video itu.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #23- Bayi kecil nan molek itu merasa terusik dengan suara-suara disekitarnya. Ia membuka matanya dan merengek.
"Eh..shh..shh.. shh... " simbok menenangkannya sambil menepuk-nepuk pantatnya.

* Sekeping Cinta Menunggu Purnama #24- "Jo, ini program yang kamu buat, aku suka," kata pak Haris kerika memeriksa laporan Raharjo di akhir minggu itu.
"Terimakasih pak, sama saya mohon pamit karena besok pagi mau pulang ke Solo."

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #25- Putri terus terisak. Tak tahan Galang mendengarkan tangisan itu. Perempuan yang dicintainya sepenuh hati, benarkah hanya dirinya yang dicintai? Bagaimana dengan laki-laki gagah dan ganteng dan baik hati..

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #26- Ponsel itu terus berdering dan Galang hanya memandanginya tanpa ekspresi. Tulisan pengirim itu tertera jelas RAHARJO. Mau apa dia menelpon dimalam buta seperti ini? Minta ma'af? Apakah dia harus minta ma'af?

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #27- Raharjo meneruskan langkahnya menuju ruang kerjanya. Ia terpaku dimejanya, menyesali semua yang terjadi pada dirinya. Dia mengeluarkan laptop dari almari mejanya, membukanya seakan sedang mencari cari sebuah data.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #28- Sebelum sampai, Retno minta agar Galang berhenti diwarung makan untuk membeli makan dan minum untuk mereka.
Mereka tiba dirumah dinas Galang, dan Galang merasa puas dengan hasil kerja pak Tarman.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #29- Galang terdiam, pandangan mertuanya tajam kearahnya, menusuk jantungnya, ada nyeri dan pasti sakit dipandangi seperti itu. Dia adalah suami Putri, tapi ia kurang suka orang lain mengaturnya, walau itu ayahnya sendiri.

Sekeping Cinta Menunggu Purnama #30- Galang berdiri dan berlari ke balik panggung. Dilihatnya seorang staf perempuan mencoba menyadarkan Putri namun tak berhasil. Ia bersusah payah melepas baju Putri yang ketat, lalu mengenakan baju Putri yang ada disana.

--- oo ---

1 komentar:

  1. Bagus sekali
    Jangan lupa untuk mampir

    Novel Semprot: Bangkitnya Pewaris yang Dipermalukan

    https://novelsemprot.blogspot.com

    BalasHapus

Berilah komentar secara santun dan simpel

POSTING POPULER