Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Selasa, 06 Oktober 2020

My Boss .. I Love U #1

Cerbung
by : Neng Henny Yulianti

(side-a)

Kota besar Jakarta tak luput dari predikat kota termacet di seluruh indonesia bahkan kota termacet urutan kedelapan versi on the spot diseluruh dunia.

Diantara berjibunnya kendaraan beroda empat dan dua bahkan lebih dari rodanya enampun ikut merayap bagaikan siput.
Seorang gadis remaja terlihat gelisah sedang menaiki sepeda motor vario kesayangannya yang berwarna pink warna khas kesukaan para cewek remaja termasuk NADIA Kasih Ayunda.

Motor vario kesayangan yang sudah dua tahun setia menemaninya kemana dia pergi, hadiah ulang tahunnya yang ke delapan belas sekaligus hadiah kelulusan waktu sekolah dari orang tuanya.

Dengan bermodalkan ijasah seadanya Nadia bersikeras ingin bekerja dan belajar mandiri dengan mengikuti masa training dikantor cabang Bandung dan akhirnya diterima bekerja di swalayan besar di kota Jakarta, mengikuti jejak sahabat kecilnya yang sudah setahun berjuang lebih dulu mencari rupiah dikota besar itu sebagai karyawan mall.
***

"Masya Alloh kapan beresnya nih macet, bisa terlambat aku dihari pertama" gumam nadia sedikit kesal sambil terus melirik ke arah jam tangannya. Sekali-kali tangannya mengetuk-ngetuk helm pink yang bertengger dikepalanya yang tertutup jilbab.

Aktifitas Nadia yang natural tak luput dari sorotan mata seseorang yang sedari awal memperhatikannya dari dalam mobil yang dikemudikannya.
"Yaa Alloh, alhamdulilah jalan juga" kembali mulut gadis itu komat kamit sambil melajukan motornya.

Tak seberapa lama dijalanan yang cukup lenggang motornya tiba-tiba berhenti.
Brrraaakkk...
Suara dentuman dua benda beradu cukup keras, membuat Nadia hampir terlontar dari motornya. Untung masih bisa bertahan diatas motornya dengan berpegang kuat kalau tidak mukanya bakal berciuman dengan aspal.
"Astaghfirullah, yaa Alloh, Allohu akbar"
Teriak Nadia mulutnya nyerocos menyebut asma Alloh dan dengan cepat turun dari motornya.
matanya terbelalak melihat kondisi belakang motornya.
"aaahhkkk syantiikkuuu.."
Jeritnya histeris.
Dengan muka merah padam tangan terkepal gadis itu menghampiri mobil yang sudah menubruk motornya hingga penyok parah.
"wooiii,, keluaarrr lihat motorku rusak berat tau?"
Suara kesal Nadia sambil tangannya menggedor-gedor kaca mobil.
"eehh ko diem aja siih,, ayo keluaarr..!"
Tak lama sipemilik kendaraan keluar merasa terganggu dengan gedoran dikaca mobilnya.
***

Dengan gerakkan santai sipemilik mobil keluar, sejenak Nadia terkesima.
"Masya Alloh COGAN.."
Pemuda itu menjentikkan jarinya didepan muka Nadia. gadis itu mengerjap menguasai kesadaraannya.
"kenapa..?"
Tanya pemuda itu dengan nada dingin
"ka-kaamuu.. lihat kamu sudah merusak motorku aahh"
Kembali Nadia memasang muka marah sambil menunjuk motornya yang rusak
"itu salahmu sendiri"
"apaaa? apa kamu bilang? aku yang salah..?"
pemuda itu mengangguk malas tanpa kata.
"eehh bego, denger yaa, kamu yang bikin motorku rusak ko malah nyalahin aku..!" umpatnya kesal.
"dengar nona, kamu menghentikan motormu secara mendadak otomatis mobilku berhenti mendadak juga jadi itu jelas salahmu, aahh sudahlah aku ga ada waktu untuk berdebat" ucapnya sambil melangkah menuju mobilnya.
"eeiitt tunggu dulu, aku tidak mau tahu, pokoknya aku minta ganti rugi" teriak Nadia sambil menarik baju jas si pemuda.
"udah bikin motorku rusak, trus nyalahin aku. bukannya tanggung jawab malah mau ngeloyor pergi seenaknya aja"
"tolong lepaskan tanganmu dari bajuku, aku sudah sangat terlambat meeting gara-gara cewek cerewet kaya kamu"
"ya Alloh, kau bilang aku cerewet? eehh tuan yang sombong denger ya aku tadi berhenti mendadak karena ada kucing lewat, lagian motorku namanya syantik bukan pink" ucap Nadia dengan nada penuh penekanan.
Si pemuda mendengus kesal sambil mengeluarkan kartu namanya.
"bawa motor syantikmu kebengkel kalau sudah beres hubungi aku, dan ini kartu namaku, aku sudah benar-benar terlambat meeting"
Setelah menyerahkan kartu namanya tanpa menunggu jawaban dari mulut Nadia, pemuda itu segera memasuki mobilnya, dan dengan cepat menjalankan mobilnya meninggalkan Nadia yang terbengong
"hheeii jangan kabuurrr.." teriaknya sambil menghentakkan kakinya teramat kesal.
"aaarrgghhh, dasar sombong, sok kecakepan, awas yaa kalo ketemu lagi aku remeeess sampai bubuk"
Cerocosnya sambil memasukkan kartu nama pemberian si pemuda tadi kedalam tas selempangnya tanpa melihatnya terlebih dahulu.
"ya Alloh mimpi apa aku semalam bisa apes banget hari ini, mana udah telat lagi kerja"
Nadia segera melajukan motornya menuju tempat kerja dengan kondisi motor yang cukup mengenaskan.

==========
(side-b)

Marah, jengkel, cemas dan takut adalah bentuk perasaan yang saat ini sedang bergelut dihati Nadia Kasih Ayunda, mungkin jika seseorang memiliki indra keenam, bisa melihat dua tanduk yang melengkung dikepala Nadia yang tertutup jilbab saking dongkolnya.
Dengan langkah yang tergesa gadis cantik itu menghampiri sahabatnya yang terlihat gelisah menunggu kedatangannya.
"astaghfirullah Naaaadd.. jam berapa ini?? kamu udah telat satu jam tauu, ini hari pertama kerjamu?"
Suara cempreng Nurfadilla nyerocos tanpa ampun.
"maaf Dill maaf, gara-gara cowok itu aku jadi telat" dengan suara terbata karena kelelahan
"ckckck.. berantakkan banget sih kamu, niih minum dulu".

Nadia menyambar botol minuman mineral yang disodorkan Adilla dan meneguknya sampai tak tersisa.
Adilla menggelengkan kepalanya
"kamu haus apa kesurupan Nad?"
"hhhh, dua-duanya Dil" dengan gaya cuek.
"untung bos kita belum datang, kalo dah datang bisa diusir balik lagi kamu"
"darimana kamu tau bos belum datang?"
"tau lah kalo datang bos kan suka lewat sini"
"Oohh.."
Nadia mangut-mangut untung apesnya ga bertambah.
***

Adilla tertawa ngakak saat Nadia menjelaskan kenapa dirinya sampai terlambat.
"hahaha, kamu yakin Nad mau remes tuuh cowok sampe bubuk?"
"yakin lah, abis aku kesel banget ma tuh cowok"
"tapi dia ganteng kan Nad?"
Adilla masih tertawa dengan ancaman yang dibuat sahabatnya.
"ganteng sih ganteng tapi juteknya itu diihhkk.." sambil mengurucutkan bibirnya.
Kembali adilla ngakak melihat mimik wajah Nadia yang dirasa lucu.
"Rame banget ya tempat ini Dil besar lagi?"
Nadia mengedarkan pandangannya ke seluruh area swalayan dan berdecak kagum.
"tentu Nad, dibagian ini aku senang banyak anak-anak, jadi kita bisa terhibur dengan anak-anak yang dititipkan disini"
"iya Dil area permainannya luas banget, aman dan bersih"
"semoga kamu betah ya Nad kerja disini?"
"insya Alloh Dil aku bakal betah, apa lagi ada kamu yang nemenin"
"Eehh Nad, bos kita datang" ucap Adilla dengan sigap pura-pura sibuk.
"yang mana Dil?" Nadia celingak celinguk mencari sosok bos yang dimaksud Adilla.
"udaah jangan banyak nanya, ayo cepet kerja, pura-pura sibuk biar kita kepake kerjanya"
"iya, iya bawel deeh"

Kedua gadis remaja itu pun memulai kembali aktifitasnya setelah Nadia mengganti bajunya dengan seragam ciri khas karyawan mall lengkap dengan jilbanya.
***

Tok, tok, tok suara halus ketukkan dipintu mengalihkan pandangan sepasang mata dari layar laptopnya.
"masuk.."
Suara baritonnya menyuruh si pengetuk pintu segera masuk
"permisi pak Rey"
"iya Mickha masuklah, ada apa?"
"pak Rey saya membawa catatan nama-nama karyawan baru dan lama yang bapak minta"
"oh iya, tolong letakkan dimeja"
Wanita yang bernama Mickha itu dengan gerakkan sopan menaruh map yang dia bawa diatas meja
"saya permisi dulu pak"
"hhmm Mickha tolong perhatikan kinerja para karyawan, saya tidak mau mendengar laporan yang kerjanya asal-asalan apa lagi yang terlambat masuk"
"iya pak akan saya kontrol mereka, ada lagi pak?"
"tidak, terimakasih"
"sama-sama, permisi"
Pemuda itu menganggukkan kepalanya dan kembali menatap layar laptopnya.
***

Reyhand Muhammad Hadinata, pemuda tampan berperawakkan tinggi gagah berkulit putih, dengan hidung mancung bermanik mata hitam agak kebiru-biruan, pemuda blasteran putra kedua dari pasangan Prasetya Hadinata dan Amanda Alizond yang asli keturunan Belanda seorang mualaf sejak menikah dengan Prasetya.
Prasetya Hadinata pemilik perusahaan swalayan terbesar di Jakarta dengan beberapa cabangnya yang bertebaran di beberapa kota.

Reyhand dibesarkan dengan kemanjaan dan kebutuhan yang tak terbatas dan selalu terpenuhi juga pergaulannya yang bebas, membuat sifatnya sedikit arogan dan dingin.
Tak ada yang tidak tertarik dengan Reyhand si bos muda yang tampan dan gagah, hanya dengan wajah datar dan senyum kecut saja bisa bikin cewek yang dilirik dan meliriknya dijamin klepek-klepek...
***

Reyhand tetap fokus dengan layar laptopnya. Keningnya agak dikerutkan saat melihat objek yang dirasa tidak asing dilayar laptopnya.
Objek seseorang yang membuat harinya menjadi agak sial dan kesal, meetingnya batal gara-gara seseorang yang dia pandangi sosoknya dilayar laptopnya
Laptop Reyhand selain berfungsi sebagai penyimpan aset perusahaannya bisa juga sebagai salah satu alat cctv mini.
Meski perusahaannya memiliki ruang khusus cctv tapi Reyhand lebih memilih laptopnya untuk mengecek area swalayan dan karyawannya, meski tidak akurat tapi cukup membuat Rey tahu sedikit tentang situasi yang terjadi dilingkungan mallnya, sedangkan laporan yang lebih akuratnya baru Rey mengandalkan hasil laporan dari bagian cctv itu.

Bersambung #2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar secara santun dan simpel

POSTING POPULER