Karya : Tien Kumalasari
* Lastri #1- Dia sangat lugu, wajah manisnya tertutup oleh kesederhanaan penampilan yang dimilikinya. Ia masih terhitung bocah. Usianya baru kira-kira sebelasan tahun. Baru dua hari ini dia bekerja dikota, sebagai pembantu rumah tangga. Rambut panjang selutut tak dibiarkannya tergerai, tapi digelungnya dengan apik. Lastri namanya, gadis yatim piatu yang tak memiliki siapa-siapa didesa.
* Lastri #2- Diseberang, Sapto yang biasanya bicara penuh canda, kali ini tidak. Tak ada tawa.
"Aku serius bro !!"
"Sudah, aku mau tidur nih." kata Bayu yang kemudian menutup
* Lastri #3- "Lastri... Lastri.."
Lastri yang sedang menata belanjaannya menoleh kearah Bayu, yang memanggilnya dengan bertubi-tubi.
"Ada apa mas ?
"Kamu tadi diantar oleh siapa?"
* Lastri #4- Bayu menoleh kebelakang, sebuah mobil berhenti, mobil pick up dengan jok terbuka.
"Itu kan mas Timan ?" kata Lastri sambil melongok keluar melalui kaca.
"Siapa ?"
"Mas Timan, yang jual buah."
* Lastri #5- Timan mengangsurkan gelas minum pak Marsudi.
"Pelan-pelan pak, silahkan diminum dulu."
"Oh, ah.. baiklah, bagaimana aku ini.. " lalu pak Marsudi terbatuk-batuk.
Timan menunggu sampai pak Marsudi kembali tenang, dan menenggak lagi sisa teh hangatnya.
* Lastri #6- Lastri memandangi mobil yang berhenti persis disampingnya. Lalu ketika kaca mobil dibuka, terlihatlah wajah seorang laki-laki yang dikenalnya. Teman Bayu, Sapto. Karena gugup Lastri lalu menerima uang kembalian yang diberikan Timan , kemudian melanjutkan langkahnya untuk pulang.
* Lastri #7- "Surat apa itu pak?" tanya bu Marsudi sambil menyuapkan suapan terakhirnya. Bayu sudah lebih dulu selesai, lalu meneguk minumannya. Ia ingin berdiri ketika tiba-tiba pak Marsudi menghentikannya.
"Tunggu Yu, ini undangan dari Tante Sasongko di Surabaya."
* Lastri #8- Lastri berlari, mencari arah suara ponselnya. Ia lupa tadi meletakkannya dimana. Ahaa, ternyata ada diruang tengah, pantesan tadi suaranya terdengar sampai diluar. Ia ingat tadi Bayu telah mengisi pulsa untuknya, lalu meletakkan ponselnya diruang tengah.
* Lastri #9- "Tunggu,,, augh.. adduh... tunggu mas...aku.. bukan..."
Bayu tak mau mendengar teriakan Timan. Yng dia tau adalah.. bahwa ada seorang laki-laki asing duduk diteras rumahnya, sementara Lastri tak terdengar kabar beritanya. Pasti dia melakukan sesuatu yang buruk pada Lastri.
* Lastri #10- "Bapak, ibu..." sapanya sambil mendekat, lalu mencium tangan ibunya. Tapi ketika giliran mau mencium tangan ayahnya, pak Marsudi menarik tangannya dan memalingkan muka.
Bayu tercekat hatinya. Sudah jelas bapaknya marah.
* Lastri #11- Lastri memandangi punggung si nenek yang berjalan terbungkuk-bungkuk, lalu dikejarnya sambil menggendong tas besar bawaannya, tak lupa beberapa ikat kangkung layu juga dibawanya.
Langkah si nenek tak begitu panjang. Jalannya juga perlahan, karenanya Lastri dengan cepat bisa mengejarnya.
* Lastri #12- Mardi tercengang.. ternyata ibunya punya impian tentang Lastri. Terbayanglah wajah lama yang dulu begitu kumuh dan kotor, lalu sekarang muncul sebagai sosok yang mempesona. Hati Mardi berdebar kencang. Tiba-tiba saja hatinya tergugah oleh ucapan ibunya.
* Lastri #13- Mardi menatap ibunya tajam. Tak mengerti, atau mungkin mengerti tapi tidak setuju.
"Apa maksud ibu ?"
"Mardi, Lastri itu gadis yaang berbeda dengan gadis-gadis lainnya. Ibu Punya harapan atas dia, agar bisa menjadi menantu ibu, jadi jangan sampai dia kembali kekota lagi."
"Yu Marni, apa-apaan ini???"
"Kamu suka?"
* Lastri #17- Hari itu Timan tidak berjualan. Bayangan tentang Lastri semakin tampak jelas. Tinggi semampai, kulit putih bersih, cantik, baik hati, tinggal didaerah Sarangan. Itu Lastri yang aku cari, Lastrinya mas Bayu.
* Lastri #18- Pak lurah lari kearah kelurahan, diikuti oleh peronda yang kebetulan sudah pada datang.Diteras kantor kelurahan, sesosok tubuh terbaring disebuah bangku panjang, diam. Beberapa orang mengelilinginya, dan seorang ibu sedang menggosokkan minyak hangat ke tubuhnya.
* Lastri #19- Lastri mengangkat kepalanya, terpana, dilihatnya Bayu masih memegangi kepalanya, dan lirih memanggil namanya.
*** END **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar secara santun dan simpel