Karya : Isrina Sumia
Pernahkah Anda kebingungan dengan cinta ? kebingungan memilih cinta yang benar, cinta sejati ketika 2 orang bersama-sama mengharapkan cinta Anda. Apa yang menjadi dasar untuk menjatuhkan pilihan ?
Kisah ini adalah penggalan sebuah novel karya Isrina Sumia.
Novel sudah bisa dipesan melalui Reseller kami. Selamat menikmati, insyaAlloh akan ada lanjutan Extra Part. Ke mana arah hati Wulan? Apakah Aryan benar-benar sepenuhnya bersalah dalam hal ini? Lalu di mana Agni? Bukankah dia sudah mendapat talak? Semua itu hanya bisa didapatkan di Novelnya.
* Aku Bukan Madumu #1- [MAS PULANG! ATAU AKU AKAN MATI!]
Seketika tubuhku membeku, pesan itu baru saja kuterima dari ponsel lelaki yang baru saja menjadi suamiku. Pesan dari seorang wanita bernama Agni, wanita berambut hitam terlihat anggun di foto profilnya. Ah tidak, bagaimana mungkin Mas Aryan berbohong.
* Aku Bukan Madumu #2- “Nikah lagi?!” tanya Agni padaku dengan mata melotot dan jemari meremas gelas yang hampir pecah karenanya. Buru-buru aku raih, sebelum gelas itu melukai jemarinya.
“Dengarkan aku dulu ….”
“Nggak mas … nggak, inilah alasan aku ragu dengan kalian!”
“Apa maksudmu?!”
* Aku Bukan Madumu #4- “Tresno sing dilandasi karo Gusti Allah mesti dalan ya gampil, Nduk. Ning, nek mboten kalih Gusti Allah, dalan e angel.” [Cinta yang didasari karena Allah itu, jalannya mudah Nduk. Tapi, kalo diniatkan karena selain Allah, jalannya susah.]
* Aku Bukan Madumu #5- Wulan, tetaplah gadis terhormat yang pernah kukenal. Bahkan untuk berbicara denganku saja dia enggan. Meski luka telah ia terima, jiwa dan raganya mungkin hanya bisa terbuka untuk suaminya. Aryan.
Kupejamkan mata, merasakan bagaimana deburan uji yang kini masuk ke dalam setiap hidupku. Aliran hidupku yang berliku membuatku semakin tak mengerti akan apa yang terjadi dalam hidup.
* Aku Bukan Madumu #7- Dan ternyata kepergiannya membuatku rapuh, dan cinta baru bisa kaurasakan ketika rasa hilang itu ada.
* Aku Bukan Madumu #8- Dek … hubungan kita ini ibarat tali terbentang, mas pegang satu, adek pegang satu. Jika salah satu dari kita lengah, maka berakhirlah hubungan ini.
Menatap matanya juga wajahnya hatiku pilu.
---oo---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar secara santun dan simpel