Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Sabtu, 04 April 2020

PERNIKAHAN DI ATAS KERTAS 1 - 9

Cerita Bersambung
Karya : Es Pucil


Rasa sayang terhadap adik mampu mengalahkan rasa cinta kepada sang kekasih. Aneh! Tapi itulah yang terjadi di dalam cerita ini. Seorang lelaki yang menikahi gadis hanya untuk menutupi aib adik perempuannya yang hamil diluar nikah. Dia tidak mau adiknya menderita karena kehamilannya, dan menutupi aibnya dengan cara nanti anak itu akan diakui sebagai hasil pernikahan dengan kekasihnya.

Namun apa yang terjadi selanjutnya ? Klick seluruh episode berikut ini.

Pernikahan Diatas Kertas #1- Jam masih menunjukkan pukul delapan saat aku hendak keluar mesjid, tetapi rasa dingin terasa langsung menusuk kulit yang sudah dilapisi gamis polos panjang berwarna krem dan jilbab senada.

Pernikahan Diatas Kertas #2- Bibir ini tersenyum kecut saat mataku membaca kata demi kata yang tertera pada dua lembar kertas di tangan. Memang tadi hanya membaca satu kertas, tetapi Adit memberi selembar lagi sebagai penjelasan dari semua tujuannya.

Pernikahan Diatas Kertas #3- Gelisah, takut dan khawatir. Tiga perasaan itu bercampur aduk dalam hati, membuatku berjalan mondar-mandir tidak tenang.

Pernikahan Diatas Kertas #4- "Kamu bisa buka jilbab kamu?"  Tuh kan! Tuh kan! Ini gimana?! Rasanya aku belum siap jika membuka jilbab di depan laki-laki asing, walaupun dia adalah suamiku.

Pernikahan Diatas Kertas #5- Pagi ini terasa berbeda dari biasanya. Bukan pada cuacanya, tetapi suasana hati. Terasa ada yang aneh pada diriku. Senyum terus mengembang sedari tadi, semangat memasak semakin bertambah dan bayangan Adit malah mengganggu.

Pernikahan Diatas Kertas #6= "Halo, Bu, apa kabar?" Aku tersenyum semringah saat mendengar suara ibu melalui telepon genggam. Hampir sebulan ini aku jarang mendengar suaranya.
"Baik. Kamu apa kabar di situ, Nak?"

Pernikahan Diatas Kertas #7- Aku berjalan terseok menyusuri lorong rumah sakit. Kepala masih berdenyut hebat akibat hantaman keras di ujung tangga. Aku memaksakan diri datang ke sini hanya untuk menemui Naura dan Adit.

Pernikahan Diatas Kertas #8- "Ustaz, aku bisa ikut mencari Adit?" Ini permintaanku yang kesekian kalinya sejak tadi pagi hingga hampir menjelang zuhur.
"Tidak bisa, Nissa. Biar saya saja. Kamu temani Anin di sini."

Pernikahan Diatas Kertas #9- "Nissa."
Langkahku terpaku tepat di depan pintu rumah. Aku menoleh pada sosok Fadil yang berdiri di samping mobil. "Ada apa? Mau masuk?" Aku berujar dengan canggung.

---oo---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar secara santun dan simpel

POSTING POPULER