Karya : (un-known)
Kali ini cerita tentang wanita yang tidak mau dimadu oleh suaminya. Bukan karena mau menentang syari'at, tetapi lebih cenderung kepada sakit yang dirasakan atas niat sang suami yang baru menikahinya 3 bulan lamanya. Sang suami ternyata berniat poligami sejak awal karena ia sebenarnya telah memiliki kekasih yang dicintainya, namun menduakan hati dengan kekasih yang lain, yang dikira mau dimadu.
Wanita yang terlanjur dinikahinya itu kemudian mengajukan gugatan cerai, karena tidak kuat menahan gejolak didadanya. Kebetulan ada seorang duda yang ditinggal mati oleh istrinya karena kecelakaan, yang jatuh hati kepadanya. Gayung bersambut. Orang tua kedua belak pihak ternyata adalah kenalan lama.
Dengan berbagai liku-liku cinta, akhirnya mereka bersatu setelah beberapa bulan perceraian itu terjadi.
*Asyik untuk disimak*
* Wanita Pilihan #1- Maaf jika ini membuatmu terkejut,” ujar lelaki itu datar. Tapi apa yang barusan ia dengar mampu membuat hatinya hancur berkeping seketika. Ketika mulut lelaki yang baru saja menikahinya tiga bulan lalu itu menyatakan keinginannya untuk menikah lagi.
* Wanita Pilihan #2- “Berarti selama pernikahan kita, uda sering ketemu dengan Salma?” Tanya Malika sambil menahan gejolak amarah dalam dadanya.
Dengan ringan lelaki itu mengangguk. “Ya.”
Jawaban yang tak perlu ia dengar dan sebenarnya tak perlu juga ia pertanyakan. Karena hanya akan menambah luka di hatinya.
* Wanita Pilihan #3- “Malika, kamu tidak mengajar hari ini?” Tanya Yuli pada anak semata wayangnya yang tengah sarapan sambil malas-malasan di meja makan. Ia menggeleng sambil memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya. “Nggak, Ma. Aku sudah izin untuk tidak masuk hari ini,” sahutnya setelah nasi itu berhasil ia telan.
“Pak Syafri?” Bu Jannah tak kalah kaget.
“Jadi Malika ini anak bapak?”
“Iya, Bu."
"Maasyaa Alloh, kecilnya kota Bukittinggi ini,” kelakar Bu Jannah. Sementara Yuli, Malika dan Hanafi sedikit bingung melihat keduanya.
* Wanita Pilihan #5- ‘PLAK!’
Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Zidan. Kali ini Malika seperti hilang akal. Menatap nyalang pada laki-laki pendusta di depannya.
* Wanita Pilihan #7- “Malika!” Panggilan Fakhri menghentikan langkah wanita itu yang tengah tergesa menuju ruang kelas tempatnya mengajar.
“Ada apa, Da?”
[*] Wanita Pilihan #8- Hadirnya tanpa kusadari
Menggamit kasih cinta bersemi
Hadir cinta insan padaku ini
Anugerah kurniaan Ilahi
---oo---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar secara santun dan simpel