Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Kamis, 18 November 2021

RENJANA CINTA 1 - 8

Cerita Bersambung
Oleh : Darellofa Santoso


* Renjana Cinta #1- Gladi bersih untuk acara wisuda besok akhirnya usai. Dengan wajah sumringah kami melangkah keluar gedung serbaguna itu. Sesekali saling melempar senyum dan bergurau. Tentu saja karena  kami merasa bahagia. Masa yang dinanti selama empat tahun akhirnya tiba, menyandang gelar Sarjana Ekonomi.
* Renjana Cinta #2- Karangan bunga itu masih tergeletak di teras rumah saat ibu menanyakan mau diapakan benda itu.
"Berikan saja bunga-bunga segarnya pada orang yang mau ziarah kubur, Bu," jawabku.

* Renjana Cinta #3- Dalam pijakan yang masih terpaku, kucoba mengumpulkan keberanian untuk mengahadapi kenyataan. Entah tes seperti apa yang akan diberikannya padaku untuk menjadi karyawan di perusahaan ini.
"Duduklah!" titahnya.

* Renjana Cinta #4- "Mau sampai kapan kau berdiri di situ? Cepat bawa berkasnya ke sini!"
Aku tersentak. Dia telah menyadari kedatanganku. Dengan langkah cepat segera menghampirinya dan menaruh berkas yang kubawa di atas meja.

* Renjana Cinta #5- Perjalanan hidup memang selalu diselimuti misteri. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan. Namun tak jarang, tabir misteri juga bersemayam di masa lalu.
Entah mengapa beberapa waktu terakhir ini banyak misteri yang terjadi di sekitar hidupku. Menyelubungi masa yang semestinya menjadi istimewa.

* Renjana Cinta #6- Sudah tiga hari aku hanya bisa terbaring di tempat tidur. Entah mengapa semua rasa sakit ini tak kunjung membaik. Ditambah lagi tak semua makanan dapat masuk sempurna ke lambungku.

* Renjana Cinta #7- Hari ini Pras mengemudikan sendiri mobilnya menuju kantor. Dan aku duduk di sampingnya. Alunan lagu 'everything' milik Eric Martin mengiringi perjalanan kami.

* Renjana Cinta #8- Tempat ini tampak serba putih. Seolah awan beterbangan di setiap sisi dan sudutnya. Angin berhembus melambaikan gaun putih yang kukenakan. Sesekali rambutku tersibak, mengikuti alur semilirnya.

--- oo ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar secara santun dan simpel

POSTING POPULER