Penulis: Velly Syafriani
Bagimana statusnya bisa berubah menjadi mantan suami?
Kira-kira apa ya yang ingin dikatakan Arif? Bagaimana juga kisah mereka selama di kampung halaman. Apakah mereka akan menelusuri semua tempat yang pernah menjadi kenangan untuk mereka? Seperti perpustakaan sekolah misalnya? Tempat dimana mereka bertemu pertama kali.
Penasaran...?
*Selamat membaca*
* Mantan Suamiku #1- “Dit, ini Bapak manajer kita yang baru.” Kata Niana saat aku baru saja akan duduk di meja kerjaku pagi ini.
Aku berdiri dan mendongak menatap pria yang ada disamping Niana. Jantungku seolah berhenti sejenak. Dengan mulut terbuka dan bola mata membesar, aku benar-benar tidak percaya dengan penglihatanku.
* Mantan Suamiku #2- Aku dan Niana sedang makan siang saat jam istirahat kantor. Sama seperti staf dan pegawai lainnya. Kami makan siang di kantin yang memang khusus untuk orang-orang yang bekerja di kantor ini, letaknya di lantai satu. Jam makan siang memang sedang ramai-ramainya, kalau tidak datang cepat, maka harus rela antri untuk mendapatkan kursi.
* Mantan Suamiku #3- Aku mematut penampilanku di cermin sangat lama. Memperbaiki riasan wajahku beberapa kali. Biasanya aku ke kantor berdandan ala kadarnya. Kali ini entah mengapa aku begitu ingin terlihat sempurna. Bahkan sejak semalam aku sibuk membuka tutorial make up di YouTube, juga tutorial pemakaian hijab pasmina yang kekinian. Aku juga memilih sepatu dengan heels 5 cm, yang biasanya tidak pernah ku pakai.
* Mantan Suamiku #4- Minggu pagi saat sarapan bersama Ummi notifikasi WhatsAppku berbunyi bertubi-tubi. Saat kulihat ternyata ada grup baru, adminnya Niana, dan namanya ‘Hanya Kita-Kita’. Anggotanya semua staf pemasaran kecuali sang manajer. Baru saja dibuat grup ini sudah dipenuhi ratusan pesan, dan tentu saja pembahasan mereka adalah sang manajer.
* Mantan Suamiku #5- Aku bangun lebih awal dari biasanya. Hari ini akan terasa amat panjang. Bisa juga sangat mendebarkan dan melelahkan. Aku akan survei produk ke beberapa pasar dan toko. Survei ulang, sesuai dengan permintaan sang manajer. Yang membuatku berfikir lelah untuk hari ini bukan surveinya, tetapi rekan yang mendampingiku. Aku akan didampingi sang manajer langsung.
* Mantan Suamiku #6- Saat makan malam bersama Ummi, aku masih kepikiran dengan sikap kakakku tadi sore. Apa yang dirahasiakannya dariku terkait dengan Arif. Kalau bertanya pada Ummi rasanya tidak tega juga, jika nanti jadi bahan pikiran buat Ummi.
* Mantan Suamiku #7- Terima kasih untuk admin yang telah meng-approve tulisan saya ini. Saya masih berharap kritik dan sarannya baik dari segi bahasa maupun penulisan. Semoga cerita fiksi ini bisa menghibur teman-teman semuanya.
* Mantan Suamiku #8- Terima kasih untuk admin yang telah approve tulisan saya ini. Saya masih berharap kritik dan sarannya baik dari segi bahasa maupun penulisan. Semoga cerita fiksi ini bisa menghibur teman-teman semuanya.
* Mantan Suamiku #9- Aku sampai di rumah dan disambut Ummi. Aku langsung memeluk wanita terbaik dalam hidupku itu. Meskipun tidak bertemu baru 3 hari rasanya sangat rindu. Aku berulang kali mencium pipinya, sambil terus tersenyum.
* Mantan Suamiku #10- Ummi terlihat heran saat melihatku baru pulang ketika hari sudah sangat sore. Tidak biasanya aku kelayapan seharian dihari Minggu seperti ini. Biasanya kalau aku keluar, hanya berkunjung ke salah satu rumah kakakku.
* Mantan Suamiku #9- Aku sampai di rumah dan disambut Ummi. Aku langsung memeluk wanita terbaik dalam hidupku itu. Meskipun tidak bertemu baru 3 hari rasanya sangat rindu. Aku berulang kali mencium pipinya, sambil terus tersenyum.
* Mantan Suamiku #10- Ummi terlihat heran saat melihatku baru pulang ketika hari sudah sangat sore. Tidak biasanya aku kelayapan seharian dihari Minggu seperti ini. Biasanya kalau aku keluar, hanya berkunjung ke salah satu rumah kakakku.
--- oo ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar secara santun dan simpel