Cerita Bersambung
Karya : Lestari Zulkarnain
* Bukan Sekedar Cinta #1- Hari Sabtu tepat jam 13.00 kami sampai di kediaman Tuan Khalil.
“Sini kamu,” kata Mpok Atik padaku.
Dia adalah penyalur pembantu di Yayasan Baby Sitter di kotaku. Karena terdesak kebutuhan, akupun mendaftar untuk menjadi Baby Sitter.
* Bukan Sekedar Cinta #2- Sepertinya Nyonya Siska telah kembali, kudengar suara mobilnya sedang diparkir. Aku bergegas menyambutnya karena memang tugasku untuk mengurusnya.Aku menuju pintu depan, kulihat Tuan Khalil mendorong kursi roda tempat Nyonya Rabiah duduk.
[*] Bukan Sekedar Cinta #3- [POV. Nyonya Rabiah]
Alhamdulillah aku sudah mulai normal. Ini berkat ketelatenan Insani. Dia juga menyadarkanku, untuk kembali pada Alloh. Dia begitu telaten, sabar, rajin dan tekun, dalam ibadahpun demikian.
Dia gadis yang manis, ceria, kadang konyol, pemberani, tegas.
* Bukan Sekedar Cinta #4- Untunglah sampai terminal langsung dapat bus. Semoga Tuan Khalil tidak mengejarku. Maafkan aku ya Nyonya, kalau aku disansa terus, mau ngapain? Nyonya ‘kan sudah sembuh.
Perjalanan memakan waktu 10 jam untuk sampai terminal Jogja.
* Bukan Sekedar Cinta #5- Ashar berkumandang, rupanya Tuan Khalil tidurnya sangat nyenyak, mungkin kecapekan.
Ku suruh untuk mandi, lalu sholat Ashar. Setelah mandi dan sholat, dia terlihat segar.
* Bukan Sekedar Cinta #6- Pagipun tiba, hari yang membuatku tak karuan. Bagaimana tidak, hari ini
aku akan menikah untuk yang kedua kalinya. Meski demikaian, perasaan dag
dig dug itu ada.
Semua sudah siap, meski persiapan cuma dua hari, tapi karena hanya akad nikah saja, maka tak perlu banyak persiapan.
* Bukan Sekedar Cinta #7- Alarm bunyi tepat jam 04.30, mataku masih ngantuk, tapi aku harus bangun
dan sholat Subuh. Aku merasa badanku terasa berat, seperti tertindih
batu yang amat besar hingga sulit bernafas. Apa ini, begitu kubuka mata,
aku terbelalak, huaaaaa Tuan Khalil memelukku erat, aku tak berkutik.
* Bukan Sekedar Cinta *8- Aku menuju kamar, kulihat gawaiku menyala, rupanya ada pesan masuk.
Dari Mas Prayit? Ada apa lagi dia, tak henti-hentinya dia menghubungiku.
Mas Prayit: [Dek Sani, bagaimana kabarmu?]
Me: [Alhamdulillah baik. Ada apa lagi Mas, sudahlah]
* Bukan Sekedar Cinta #9- Aku menelpon suamiku. Aku minta izin untuk pulang.
‘Assalamualaikum… Mas, aku minta izin pulang ya Mas, Refan sakit dan dirawat,’ kataku sambil terisak.
_‘Innalillahi… sakit apa Sani, tenang, aku akan pulang, kita ke Jogja bersama, aku temani kamu, OK.’_
* Bukan Sekedar Cinta *10- Aku tercengang tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter. Ternyata
aku positif hamil. Benarkah? Oh Alloh. Sementara Mas Khalil spontan
membopongku dan menciumiku tanda bahagia.
“Dok, apa ini benar?” Tanyaku pada Dokter.
* Bukan Sekedar Cinta #11- Selepas subuh aku membantu Ibu menyiapkan sarapan, sedang Mas Khalil
jalan-jalan di sekitar rumah. Memang semenjak menikah, dia belum pernah
berkeliling. Kali ini dia ke kebun belakang bersama Bapak.
Tadi Mas Khalil sempat mengajak Refan, tetapi dia tidak mau meskipun dirayu.
* Bukan Sekedar Cinta #12- Sungguh aku merasa terganggu dengan kedatangan Siska malam ini.
Maksudnya apa, dulu dia yang mengkhianati Mas Khalil, dan sekarang untuk
apa kembali kesini, uh ndak tahu malu.
--- oo ---
no 12 kok tiak bisa di buka?
BalasHapusSekarang sudah bisa. Terima kasih koreksi nya
BalasHapus