Izin Penerbitan

PERNYATAAN & IZIN PENERBITAN

Seluruh cerita disini adalah cerita fiksi belaka. Tidak ada unsur kesengajaan apabila terdapat nama atau tempat atau waktu yang sama dengan ...

Kamis, 04 Juni 2020

LAFADZ MERINDU 1 - 12

Cerita bersambung
Karya : Ryani Muhammad




* Lafadz Merindu #1- Humaira, gadis cantik dengan rambut sebahu itu berlari saat memasuki area kampus.
Banyak pasang mata yang memperhatikan gadis itu karena tingkahnya pagi ini.
Jika pagi ini bukan mata kuliah bimbingan konseling dengan asuhan pak Rajiv, mungkin Ia masih berleha-leha di kamarnya.

* Lafadz Merindu #2- Satu minggu setelah kunjungan Rani, kehidupan Ira tidak lagi sama.
Hampir tiap hari ia memikirkan keadaan Rani dan juga Khalil, ia merasa bersalah tapi ia juga tidak mau dianggap gampangan oleh lelaki itu.
Bagaimanapun ia pernah ditolak.

* Lafadz Merindu #3- Ira bingung saat mendapat telpon dari Rani yang menyuruhnya ke rumah.
Selesai di klinik, ia langsung ke rumah sahabatnya dan sampai saat adzan maghrib.
"Ira sholat dulu bu," katanya setelah menyalami Rani dan mencium pipi Fatih.
Rani mengangguk.

* Lafadz Merindu #4- Khalil memang duplikat Mahesa dalam bersikap. Tidak tanggung-tanggung, pagi ini ia membawa Fatih ke klinik Ira beserta seperangkat keperluan putranya. Mulai dari susu, makanan, popok, pakaian ganti, dan perlengkapan mandi.
"Kakak nggak boleh gitu dong, aku juga kerja," protes Ira melihat Khalil dengan kesal.

* Lafadz Merindu #5- "Kenapa dibawa turun Ra?" tanya Rani saat melihat Ira turun dengan Fatih dalam gendongannya.
"Enak di bawah bu," sahut Ira sambil duduk di samping Rani, ia memangku Fatih yang masih tidur.

* Lafadz Merindu #6- "Kak Raja pernah melamarku, Mas." jawaban Ira membuat Khalil terkejut. Ia sama sekali tidak berpikir sampai ke situ karena saat itu Ira masih SMA.
"Dan kamu tidak menerimanya karena kamu sudah duluan menaruh rasa pada saya?" tuding Khalil tidak tanggung-tanggung. Ira menggeleng, "Bukan Mas, saat itu aku masih SMA, aku belum berpikir untuk menikah."

* Lafadz Merindu #7- Sore itu cuaca mendung dan angin menghembus kencang. Langit dihiasi kilatan putih mahakarya sang pencipta.
Ira dan Fatih sedang menunggu Khalil di ruang kerja lelaki itu karena undangan makan malam dari Rani.

* Lafadz Merindu #8- Ira mematung mendengar ultimatum suaminya. Ia tidak mengerti kenapa Khalil begitu mudah mengucapkan kata itu.
Perlahan, tubuhnya berbalik menghadap lelaki yang baru saja mengucapkan kata keramat yang dibenci sejuta umat.

* Lafadz Merindu #9- "Kok malah ke klinik Kak?"  tanya Ira saat mobil Khalil parkir di area Klinik. "Kakak sedang ada pekerjaan?"
Khalil mengangguk, "Bolehkan temenin Kakak sebentar?" ragu, namun anggukan kepalanya membuat lengkungan di bibir laki-laki itu.

* Lafadz Merindu #10- Ira tidak sanggup membalas tatapan menusuk suaminya dan memilih membuang pandangan ke arah lain. Khalil mengarah ponsel ke telinga mulai mendengar kalimat dari seberang, tidak sampai lima menit panggilan terputus setelah ucapan terakhir pria itu pada penelepon.

* Lafadz Merindu #11- Ami menepuk bahu Khalil saat ia melihat suami keponakannya itu tidak merespon panggilannya. Khalil mengerjap dengan mata memerah.
"Kamu tidak mau lihat istrimu?" tanya Ami, karena dari tadi ia melihat Khalil melamun. Lelaki itu menggeleng. Ia meraup wajahnya.

* Lafadz Merindu #12- Khalil menatap wajah damai Ira. Senyumnya terbit kala mengetahui wanita itu tertidur dalam dekapannya.
Emosi yang tadinya menguasai berganti dengan kecemasan. Namun saat di sadarinya wanita itu tertidur kecemasan itu berubah menjadi kelegaan.

--- oo ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar secara santun dan simpel

POSTING POPULER